Selasa, 22 April 2008

Dapur Redaksi

Alam Emas Yang Mengenaskan

Tak heran jika Papua tergolongan pulau terkaya dengan hasil alamnya. kekayaan alam Papua kini menjadi rebutan berbagai kalangan. Baik kekayaan laut, kekayaan udara, juga darat. Semua inilah kekayaan alam pulau yang berbentuk burung kasuari. Kita tidak bisa menyebut satu per-satu dari, perusahaan yang raksasa hingga perusahan kecil.

Tak pelak jika perselisihan yang terjadi lantaran masuknya perusahaan yang masuk bagaikan pencuri dimalam hari. Kondisi inilah yang terjadi di Papua. Dimana sejumlah perusahaan masuk mengelolah berbagai hasil bumi sepengetahuan rakyat pribumi.

Kondisi inilah yang sedang terjadi di Nabire. Sejak kabar emas mencuak ke permukaan (1996), berbagai manusia dari persada Indonesia datang mencari biji kuning yang mengliurkan itu. Hingga kini (2008) tercatat 10 ribuh pendulang yang berdiam disana. Mereka tersebar di pelataran gunung antara Kabupaten Nabire-Paniai. Sepanjang Kali Degewo menjadi sasaran. Habitat menjadi korban pengerusakan akibat pencaharian kandungan bumi itu.

Data yang terhimpun tercatat 17 pengusaha sedang mencari biji kandungan alam dalam bentuk groub (kelompok) guna mendapatkan kandungan emas. Mereka masuk dialam ini tanpa memenuhi berbagai syarat sebagai keabsahan.

Sangat menyedihkan akibat kegiatan pendulangan tradisional ini terjadi berbagai imbas buruk melanda seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat lokal. Pengusaha emas wilayah itu terselubung. Berbagai carapun dilakukan untuk merayu pemilik ulayat. Hingga saat ini disana terdapat 12 tempat karoke yang dilengkapi dengan pelayan-pelayan. Selain itu terdapat 9 tempat Billyart.

Lokasi pendulangan kini menjadi tempat melakukan berbagai tindakan negatif. Semua ini berimbas pada berbagai perlakuan asosila. Para pengusaha sedang dibeking oleh aparat. Hal itu terbukti ketika persoalan antara Ny Selly Sanadi dan Boy seorang pengusaha emas terjadi pertikaian. Dimana persoalan tersebut hingga saat ini belum terselesaikan. Pihak korban didampingi Dewan Adat Papua serta terkesan pihak pengusaha dibeking oleh aparat.

Persoalan terhadap kekayaan alam bukan saja dirasakan oleh masyarakat Nabire dan sekitarnya akan tetapi oleh rakyat pemilik ulayat seantero persada Papua ini. Bertolak dari persoalan ini perlu ada proteksi terhadap alam dan lingkungan yang ada. Dan hal ini merupakan tugas bersama . Redaksi.

Surat Pembaca.

Tabloid NRP Miliki Roh Dari Tifa Irian Jaya ( Papua)

Sekalipun hanya dua edisi terbit, Tabloid NRP memiliki Roh dari Tabloid Mingguan Tifa Irian ( Tifa Papua). Saya mengharapkan agar penyempaian informasi seperti ini sangat akurat jika dibanding dengan media lain yang ada di Papua. Perluh diperhatikan dalam ke-redaksional adalah soal perimbangan berita antara semua pihak diangkat sebagai konsumsi berita setiap terbitan. Pengirim Frits Agapa melalui email:fritsagap@.yahoo.com.

Salut dan sukses kepada Tabloid NRP.

Penerbit Tabloid NRP merupakan satu diantara orang Papua lain yang dengan berani membuat tabloid. Kita lihat saja hingga saat ini tidak banyak orang Papua yang menjadi pemilik media. Sekalipun ada tapi bisa hitung dengan jari. Mari kota topang mereka dengan memberikan informasi yang benar kepada media ini agar mereka mengangkat keprihatinan rakyat di era otonomi khusus. Selamat dan sukses pengirim (oktov Gusbager –Keerom). email :bodaokto@.yahoo.com.

Kepada Yth.

Redaksi Tabloid NRP

Salam Rekanku Pimpinan Redaksi.

Saya ingat idealisme yang kita pernah bangun semasa dibangku kuliah (komplex Teruna bakti). Saya setuju dengan sejumlah keprihatinan yang diberitakan dua edisi terakhir. Warga asmat yang sempat membaca media ini sangat menyambut baik. Bahkan sempat bertanya siapa yang mengangkat masalah pendidikan asmast ini ( edisi II). Saya mengatakan kepada mereka itu teman saya dan dia ada di Nabire.

Rekanku, warga asmat sangat salut dengan kehadiran media ini. Sebab selama ini kondisi riil masyarakat asmat tidak pernah diberitakan di permukaan. Harus berupaya agar media ini diterima di hati rakyat sesuai dengan Motto tabloid ini. Dormomooo.. buat semua rekan-rekan di dapur redaksi. Ocenso Yoseph via email: ewerakab@ocep.yahoo.co.id

Salut Untukmu Tabloid NRP

UU 40 tahun 1999 telah membuka peluang agar membuka media dipersada Indonesia. Hingga saat ini tercatat belasan media ada di Papua. Pers memiliki keunikan, dimana pers hadir untuk memberikan kondisi sebanarnya. Terutama kondisi riil yang dirasakan dan dialami oleh rakyat. Setelah saya membaca dua edisi pertama dan kedua hati saya tergugah. Sebab hamper semua rublik itu memberitakan kondisi rill rakyat Papua. Ditengah keterpurukan perubahan masyarakat sedang mengharapkan siapa yang seharusnya menjadi lidah rakyat untuk menyampaikan keprihatinan rakyat “Ini sebuah harapan “ saya sangat salut dengan Tabloid NRP. Semoga terus menjaga independensi dalam pemberitaannya. Drs. P.I. Suripaty ( Komplex Uswim Kalibobo Nabire)

Pilkada Dimajukan Berpengaruh Pada Agenda Semula

Ternyata perubahan Undang-undang (UU) nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahn daerah yang dilaksanakan pada 1 April lalu berdampak pada sejumlah agenda Republik ini. Salah satunya terhadap agenda pelaksanaan pilkada tahun 2008 disetiap daerah baik Provinsi/kabupaten dan kota di Indonesia.

Pemelihan kepala daerah (pilkada) kabupaten Nabire, sesuai informasi awal akan diselenggarakan tanggal 20 november mendatang, Namun ada surat dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat yang menyatakan agar pemungutan suara diselenggarakan paling lambat bulan oktober 2008. apakan untuk pilkada akan dimajukan pelaksanaannya dari jawal awal? Sejauh ini belum diketauhi secara pasti.

Surat KPU pusat yang dialamatkan di KPU propinsi dan KPU kabupaten / kota seluruh Indonesia, berisikan perubahan jadwal pilkada yang masa jabatan kepala daerah dan wakil daerahnya berakhir dari bulan November 2008 sampai dengan juli 2009. hal ini terkait dengan telah disetujuinya perubahan kedua undang – undang (UU) nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dalam sidang paripurna DPR RI tanggal 1 April 2008.

Dalam surat itu menyebutkan, pemungutan suara dalam pilkada yang masa jabatannya berakhir bulan November sampai bulan juli 2009, diselenggarakan paling lambat pada bulan oktober 2008. Apabila terjadi putaran kedua pada pilkada itu, pengumutan suaranya dilaksanakan paling lambat bulan Desember 2008. selain itu, agar tidak menganggu tahapan, program, dan jadwal pemiliu tahun 2009, bagi anggota DPRD, DPD dan DPRD, diminta kepada daerah-daerah yang akan menyelenggarahkan pilkada untuk memajukan jadwal pelaksanaan pilkada dan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk pelaksanaannya.

Surat bernomor 772/15/IV/2008 tertanggal 3 April 2008 itu ditandatangani ketua KPU, Prof. Dr. H. A.Afiz Anshary, AZ, MA. Salah satu anggota KPUD Nabire P.Refasi Mike mengakui telah menerima surat dari KPU Pusat itu. Diakui memang ditegaskan agar pelaksanakaan pilkada dilakukan pada bulan Oktober 2008. hal ini terkait dengan kemungkinan jika ada putaran kedua yang pelaksanaannya dilakukan pada akhir tahun 2008 ini. Yakni pada bulan Desember. “karena jika ada putran kedua kita masih punya waktu untuk mempersiapkannya jika kita dilaksanakan pengumutan suara pada Oktober, “tuturnya.

Disingung terkait telah diinformasikan pada awal bahwa pengumutan suara akan dilaksanakan 22 Novermber ujar Refasi hal ini akan dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait. Surat dari KPU pusat akan dijadikan dasar untuk selanjutnya akan ditentukan pelaksanaan pilkada di kabupaten Nabire.” Memang surat pertimbangan pengumutan suara dilakukan dilakukan pada bulan Oktober agar jika ada putaran ke dua masih bisa dilakukan pada 2008 juga. Dalam hal ini bisa dilaksanakan pada bulan Desember,” itu pertimbangannya tetapi bagaimana kita di Nabire, nanti akan dibicarakan dengan pihak-pihak terkait. Setelah ada kepastian lagi kita akan sampaikan kepada masyarakat. (ignas)