Selasa, 22 April 2008

Disesalkan Sejumlah Perusahan Tidak Bayar Retribusi



Sejumlah perusahaan yang bergerak di Paniai kini terkesan belum membayar retribusi (PAD). Maju mundurnya pembangunan akan ditentukan juga oleh pendapatan asli daerah (PAD). Sebab partisipasi semua pengusaha dalam membayar retribusi adalah suatu kewajiban untuk membangunan daerah yang terisolir dalam pembangunan seperti Paniai. Penyelesalan terhadap beberapa perusahaan yang bergerak di Paniai dalam rapat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang berlangsung di Paniai pekan lalu.

Dalam acara yang di prakarsai oleh Dinas Pendapatan Daerah tersebut dipimpinan oleh kepala Dinas Pendapatan Daerah Drs. Irenius Adii, MT terungkap kontribusi para pengusaha terutama oleh perusahaan yang besar sanagat membantu pemerintah dan masyarakat untuk membangun daerah. Sekretaris daerah Drs. Gatot Sukotjo membeberkan sejumlah persoalan pembangunan yang kini dirasakan oleh wilayah Paniai.

“ maju mundurnya suatu sangat ditentukan oleh PAD. Sebab itu semua satuan kerja yang bisa mendatangkan PAD harus rapatkan barisan demi membangunan daerah ini,”papar Sekda dalam arahannya.

Perusahaan –perusahaan yang hingga kini belum memberikan kontribusi kepada pemerintah diantaranya, perusahaan Telkom, PT PLN ranting Nabire di Enarotali, PT. Telkom Enarotali, sedang perusahaan yang bergerak dibidang pembangunan infrastruktur diantaranya, PT. Modern, PT. Agung Mulia, PT. Paradise, PT. Tinggal Landas. (aten badii)

Sampah Berserakan, Kali Digoel Terancam Limbah

Akibat pembuangan sampah yang tidak teratur sejumlah kali yang sebelumnya tempat mencari nafkah kini terancam bagi hidup warga Boven Digoel. Terutama para pedagang dikomplex pasar dekat pelabuhan membuang sampat tidak pada tempatnya akibat pembuangan sampah tersebut berimbas pada tercemarnya kali baik kali besar sepertinya Kali Digoel dan beberapa kali lainnya. Berikut laporan repoter Boven Digoel.

Warga Boven yang berdiam sekitar kali tersebutmerasa terancam.pasalnya pembuangan sampah tidak teratur mengisahkan sederatan keluhan. Dimana kali-kali tersebut warga setempat bisa mencari makan.

Seorang warga mama Yolanda yang sehari-hari mencari ikan di kali Digoel mengatakan, sejak para pedangan membuang sampah dikali ini kami tidak bisa mendapatkan ikan lagi. Bukan hanya kali besar akan tetapi juga beberapa kali kecil yang lain. Terutama oleh para pedagangan yang berdagang di pasar kebetulan dekat dengan kali maka semua sampah itu dibuang saja di kali. Mereka tidak tahu kalau kali ini warga selalu mencari makan disitu.

Mama Yolanda menceritakan, untuk memenuhi kebutuhan setiap hari, warga disini tergantung alam. Maksudnya selalu mencari ikan di kali. Hasilnya selalu dijual untuk membiayai kebutuhan termasuk membiayai anak-anak sekolah. Keterlaluan pembuangan sampah merupakan ancaman bagi warga yang hanya menghidupi dengan hasil alam. Bukan saja kepada mereka akan tetapi jika persoalan sampah tidak diatasi sedini mungkin akan berimbas pada meluapnya kali Digoel yang arusnya mengenaskan itu

Menurut Yos yang selalu togok sagu di pinggir kali, menguraikan, tumpukan sampah tersebut jika tidak diperhatikan pastikan akan meluas. Mencermati kondisi demikian sebaiknya para pedagang kios harus membuang sampah pada tempatnya.

“ mereka harus tahu tempat buang sampah. Kali inikan warga selalu mencari makan disini, kok kelihatan dong trapu mata saja, buang sembarang sampai warga ini terancam mencari nafka,” sesalnya.

Karenanya Yos mengharapkan sebaiknya pemerintah harus menyiapkan tempat-tempat sampah. Jika pemerintah tidak jelih melihat persoalan ini hidup masyarakat akan terancam karena tempat mencari nafkah telah hilang srna bersama kotoran yang diproduksi oleh pedagang dipasar tersebut. (apin/Lukas/boven)

Songsong HUT Kartini

Wanita Boven Digoel Gelar Berbagai Kegiatan.

Memperingati hari ulang tahun R.A. Kartini yang ke -129 tahun 2008 warga kabupaten Boven Digoel mengelar sejumlah perlombaan dan kegiatan yang melibatkan berbagai kalangan. Pelaksanaan HUT tahun 2008 ini dipercayakan kepada Kantor Pemberdayaan Perempuan bekerjasama dengan Dharmawanita kabupaten Boven Digoel. Berbagai kegiatan dilaksanakan diantaranya, paket kesehatan, lomba kebersihan, angjangsana, dan lomba kebersihan bagi anak-anak sekolah tingkat Taman kanak-kanak.

Ketua Panitia HUT Kartini ke-129 Kabupaten Boven Digoel Fabiana Wangbon mengatakan, pelaksanaan peringatan HUT R.A. Kartini untuk kabupaten Boven selalu bergiliran antara beberapa kelompok perempuan yang ada disana, mislanya Persit, PW dan tahun ini dipercayakan kepada Dharma wanita dan Pemberdayaan Perempuan. Dari semua kegiatan yang dilaksanakan yang sangat menarik adalah lomba kebersihan anak-anak TK. Animo anak-anak TK cukup tinggi sekitar 30 peserta. Lomba cuci tangan dan sikat gigi dipusatkan dilapangan Trikora Tanah Merah.

Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Boven Digoel Martina Wombon membenarkan jika kegiatan ini sedang berlangsung menyongsong peringatan R.A. Kartini yang ke 129 tahun 2008. dirinya mengakui, kegiatan tersebut merupakan kegiatan pemerintah dan sudah menjadi agenda pemerintah yang harus dilaksanakan setiap tahun. (domin)

Tidak ada komentar: